Jalan Jalan ke Imogiri
Di masa liburan semester saya, saya merasa sangat capek setelah dihantam tugas-tugas dari dosen. Saya bahkan tidak merasa tenang satu hari pun. Saat liburan telah tiba saya hanya tiduran dan berselancar di internet. Pada saat itu saya merasa bahwa saya benar-benar tidak mengambil kesempatan ini untuk melepas penat. Saya berpikir bahwa apakah ada tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak memungut banyak uang dan sesuatu terlintas di kepala saya yaitu Imogiri.
Imogiri itu apa?
Imogiri adalah sebuah kapanewon di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Dalam bahasa Jawa, Imogiri berarti “gunung yang berkabut”. Imogiri sendiri merupakan tempat pemakaman raja-raja Mataram Baru dan tempat dimakamkannya Sultan Agung yang memerintah tahun 1613 sampai 1645.
Cukup 30 menit perjalanan dari rumah saya menggunakan sepeda motor, saya pun telah sampai di Bus Terminal Makam Raja-Raja.
Tapi kenapa ke tempat ini? Apa yang menjadi perhatian?
Di tempat ini saya menikmati hidangan soto dan minum teh hangat untuk sarapan. Untuk harga cukup ramah di kantong yakni hanya 16 ribu rupiah. Untuk soto 12 ribu rupiah dengan porsi lumayan dan teh hangat 4 ribu rupiah.
Menuju makam raja-raja
Setelah saya selesai sarapan saya pun menuju makam raja-raja. Untuk tarif parkir dikenakan biaya 2 ribu rupiah. Disana saya harus melewati tangga yang cukup panjang untuk menuju ke puncak.
Ini hanyalah tangga pertama sampai saya naik ke tangga kedua dan di tangga ini benar-benar tinggi sampai membuat saya capek pol.
Sampai pada akhirnya saya sampai puncak! walaupun ngos-ngosan sih hehehe
Sayangnya untuk hari ini, saya tidak dapat memasuki area pemakaman karena sedang ada acara dari para priyayi. Sehingga saya hanya menikmati pemandangan alam sekitar.
Ada ikan disini! dan btw di belakang pemakaman ada banyak kucing disana! saya tidak sempat foto kucing-kucing tersebut hehe.
Disaat saya sudah keluar dari makam tiba-tiba ada ibu-ibu yang menanyakan sesuatu dengan bahasa jawa krama.
niku ing area pemakaman enten wong mlaku-mlaku mboten?
enten bu, badhe nopo nggih?
kula wedi kalih munyuk mas
Pada akhirnya saya menyempatkan untuk membeli oleh-oleh khas Imogiri yaitu wedang uwuh dari toko ibu tersebut.
kula tumbas wedang uwuh bu
monggo mas
setunggal pinten nggih bu?
1500 mawon mas
papat bu
udu papat mas, sekawan
oh nggih sekawan, nyuwun pangampunten bu (kata saya sambil tertawa)
niki nggih mas, matur suwun
nggih sami-sami
Akhirnya saya membeli wedang uwuh.
Setelah ini saya akhirnya pulang ke rumah dan membuat wedang uwuh yang saya beli.